Service Alert
Website maintenance April 24 10pm ET
On Wednesday April 24 at 10pm ET the CELA website will be unavailable for about 15 minutes for planned maintenance.
On Wednesday April 24 at 10pm ET the CELA website will be unavailable for about 15 minutes for planned maintenance.
Showing 1 - 10 of 10 items
By Cristiano Parafioriti, Tanja Čoprež. 2015
Galati Mamertino majhno gorsko sredi e potopljeno v park Gorovja Nebrodi kjer iz vsakega…
zidu pronicajo spomini pretekle dni Moja vas neko nam pomaga podo iveti ravno del ek teh spominov Vse skozi pripovedi nam pisatelj ivo predstavlja realne ljudi opojne vonjave in stare okuse na osnovi opisov njegovega otro tva na Siciliji Iz teh strani pronica tihi glas juga ki ga du i topost vdanosti in oto nosti ampak tudi ljubezen do preteklih asov do krvave in revne zemlje ki so jo iz rpale in ranile rev ina krivica in izseljevanje ki pa e vedno ivi v spominih odhajajo ih ljudi Vse to se vtisne v spomin in se zasidra v srce ustvari ustveno gmoto ki prekipeva in poplavlja v obliki besed misli in podob nekega preteklega asa dne ali trenutka ter e vedno vznemirjaBy Wahyu Wulandari a.k.a MoonRises, Dan Alatorre. 2015
RINGKASAN "SANG PUTRI DAN SI LUMBA-LUMBA" Sebuah buku yang menghibur dengan gambar-gambar yang lucu untuk anak-anak, "Sang Putri dan Si…
Lumba-Lumba" bercerita tentang seorang putri kecil yang mempunyai boneka binatang yang sangat spesial. Ia kehilangan boneka itu di suatu tempat di dalam kastil! Dengan bantuan orang tuanya (raja dan permaisuri) dan anjing keluarga, mereka menemukan boneka itu kembali. Putri kecil anda di rumah akan belajar satu atau dua hal agar tidak menyimpan mainannya sembarangan dan akan belajar bertanggung jawab juga! Buku ini sangat bagus untuk dibacakan pada anak-anak usia prasekolah atau anak-anak yang sudah lebih besar dapat membaca buku ini untuk orang tua mereka!By Gabriele Napolitano, Joe Nurhakim. 2012
By Gabriele Napolitano, Joe Nurhakim. 2012
By Gabriel Agbo. 2019
Pedagang mainan seks mengumpulkan miliaran dolar setiap tahun. Produk mereka sangat beragam dan hari ini tersedia di setiap bagian dunia.…
Sekarang, ini mirip seperti bisnis yang secara artifisial atau teknologi merangsang dan memuaskan hasrat seksual sedang trendi. Orang lajang, sudah menikah, tua, muda, saat ini menjadi pelanggan setia toko-toko mainan seks dan produsennya, secara bijak juga, terus membuat alat-alat yang lebih menarik dan canggih. Sepertinya kecerdasan inovatif mereka tidak berhenti untuk menemukan alat-alat pemuas seksual baru ini. Saat ini beberapa alat ini bertindak dan berperilaku persis seperti pasangan lawan jenis dalam bertindak. Benar. Namun di sini, kita ingin melihat asal, niat, dan akibat dari alat ini bagi pemakai, terutama implikasi secara rohani serta psikologis. Mainan seks bukan barang baru. Mainan seks memiliki sejarah panjang yang dimulai dengan pemakaian benda-benda ukiran yang melambangkan penis. Bangsa Romawi, Yunani, Tionghoa, Asia, dan India kuno sudah memakai benda-benda ukiran yang terbuat dari batu, besi, emas, kayu, serta bahan lainnya untuk mendorong masturbasi. Beberapa di antaranya (seperti bangsa Yunani) menyembah dewa dan dewi seks; di situlah benda-benda inilah ditampilkan, dipakai, dan perbuatan amoral seksual juga dipromosikan secara luas, termasuk hubungan seks dengan iblis serta roh. Jadi, kita bisa sepantasnya mengatakan bahwa dasar dari mainan seks berasal dari hasrat untuk kesenangan ‘tanpa batas’ dan penyembahan para dewa iblis. Penemuan ini berubah menjadi benda lain dan pada abad ke-20 kita melihat vibrator listrik pertama ditemukan. Sejak saat itu, banyak sekali buku petunjuk tentang hal ini dan kemudian menjadi alat kesenangan seksual yang canggih. Beberapa di antaranya bisa berkedip dan berbicara! Wow! Sekarang, apakah mainan seks termasuk dalam rencana semula Tuhan? Dan karena hubungan seksual adalah pertalian secara jasmani, emosi, serta rohani, apakah ini memiliki efek samping secBy Gabriel Agbo. 2019
Buku ini akan membuka mata Anda tentang akibat dari semua tindakan kita pada tujuan hidup kita dan anak-anak kita; sekalipun…
mereka belum lahir. Persoalan kutuk sudah lama diabaikan, dan kami merasa itu perlu diungkapkan di sini. Kita mulai dengan masuk ke dalam ayat-ayat Alkitab agar mengetahui apa yang sebenarnya difirmankan Tuhan tentang hal itu, cara kerjanya, dan cara kita agar benar-benar bebas darinya. Kutuk keturunan sangat penting sehingga Tuhan memasukkannya dalam tabel 10 Perintah Allah. Begitu banyak orang yang diikat oleh musuh dengan alat perbudakan yang tidak terlihat dan tidak bisa dikenali. Dalam pembahasan ini, kita akan diajari cara untuk meremukkan belenggu yang berasal dari musuh ini. Kita menelusuri lebih dalam ke area seperti penyembahan berhala (Termasuk Halloween), amoralitas, pengkhianatan, pencurian, pembunuhan, dll. Saya yakin ketika Anda membaca buku ini dan menyelidiki kebenarannya, akan ada dorongan dalam diri Anda untuk menguji diri sendiri serta melakukan upaya yang disengaja untuk hidup dalam kekudusan jika bukan untuk diri sendiri, setidaknya demi kepentingan anak-anak Anda dan generasi yang belum lahir.The twentieth century has spawned a great interest in Indonesian music, and now books, articles, and manuscripts can be found…
that expound exclusively about karawitan (the combined vocal and instrumental music of the gamelan). Scholar Judith Becker has culled several key sources on karawitan into three volumes and has translated them for the benefit of the Western student of the gamelan tradition. The texts in her collection were written over a forty-five-year time period (ca 1930–1975) and include articles by Martopangrawit, Sumarsam, Sastrapustaka, Gitosaprodjo, Sindoesawarno, Poerbapangrawit, Probohardjono, Warsadiningrat, Purbodiningrat, Poerbatjaraka, and Paku Buwana X. The final volume also contains a glossary of technical terms, an appendix of the Javanese cipher notations (titilaras kepatihan), a biographical listing, and an index to the musical pieces (Gendhing).By Gabriele Napolitano. 2015
By Department of Pre-Univercity Education. 2016
By Matthew Reynolds, Others. 2023
Jane Eyre, written by Charlotte Brontë and first published in 1847, has been translated more than five hundred times into…
over sixty languages. Prismatic Jane Eyre argues that we should see these many re-writings, not as simple replications of the novel, but as a release of its multiple interpretative possibilities: in other words, as a prism. Prismatic Jane Eyre develops the theoretical ramifications of this idea, and reads Brontë’s novel in the light of them: together, the English text and the many translations form one vast entity, a multilingual world-work, spanning many times and places, from Cuba in 1850 to 21st-century China; from Calcutta to Bologna, Argentina to Iran. Co-written by many scholars, Prismatic Jane Eyre traces the receptions of the novel across cultures, showing why, when and where it has been translated (and no less significantly, not translated – as in Swahili), and exploring its global publishing history with digital maps and carousels of cover images. Above all, the co-authors read the translations and the English text closely, and together, showing in detail how the novel’s feminist power, its political complexities and its romantic appeal play out differently in different contexts and in the varied styles and idioms of individual translators. Tracking key words such as ‘passion’ and ‘plain’ across many languages via interactive visualisations and comparative analysis, Prismatic Jane Eyre opens a wholly new perspective on Brontë’s novel, and provides a model for the collaborative close-reading of world literature. Prismatic Jane Eyre is a major intervention in translation and reception studies and world and comparative literature. It will also interest scholars of English literature, and readers of the Brontës.